Sebagai bagian dari Bulan Sejarah Hitam, bek kanan Liverpool Trent Alexander-Arnold dan kapten Jordan Henderson duduk untuk membahas pentingnya kesetaraan dan keragaman.
Pasangan ini berbicara tentaAlexander-Arnold: Pendidikan adalah kunci untuk mempromosikan keragaman
Sebagai bagian berasal dari Bulan Sejarah Hitam, bek kanan Liverpool Trent Alexander-Arnold dan kapten Jordan Henderson duduk untuk mengulas pentingnya kesetaraan dan keragaman.
Pasangan ini berbicara mengenai pendidikan yang memberikan kunci dalam perjuangan untuk kesetaraan ras, bagaimana bertekuk lutut mengirimkan pesan yang kuat kepada generasi seterusnya dan menghargai latar belakang dan budaya yang berbeda.
"Dengan berlutut, saya pikir itu lebih untuk generasi muda," kata Alexander-Arnold kepada web formal klub .
"Jika Anda memiliki anak berusia lima atau enam th. menyaksikan idola mereka bertekuk lutut, membela apa yang mereka yakini dan dapat pengaruhi mereka di umur muda, berikan mereka pesan yang pas bahwa tidak apa-apa untuk menjadi rasis, tiap-tiap orang kudu diberi kesempatan yang sama.
“Kalau itu dapat kita tanamkan ke generasi penerus secepatnya, maka semoga generasi penerusnya lebih baik berasal dari yang sekarang. Pendidikan adalah jawabannya.”
Henderson, kapten Liverpool, mengatakan bagaimana area rubah klub adalah mikrokosmos masyarakat dan dia berharap kebersamaan dan persatuan mereka dapat tercermin di dunia yang lebih luas.
"Anda menyaksikan area rubah kami, latar belakang dan budaya yang berbeda, agama yang berbeda, namun kita semua menyaksikan satu mirip lain sebagai satu kesatuan," paham Henderson.
"Kami menghargai budaya satu mirip lain dan kita mirip saja, dan saya pikir terkecuali kita dapat menyinari dunia luar, maka dunia barangkali dapat menjadi daerah yang lebih baik."
Alexander-Arnold dan Henderson berbicara sebagai bagian berasal dari serangkaian acara dan aktivitas klub untuk mendukung meningkatkan kesadaran dan mendidik mengenai peristiwa kulit hitam dan kesetaraan ras.
ng pendidikan yang memberikan kunci dalam perjuangan untuk kesetaraan ras, bagaimana bertekuk lutut mengirimkan pesan yang kuat kepada generasi berikutnya dan menghormati latar belakang dan budaya yang berbeda.
"Dengan berlutut, saya pikir itu lebih untuk generasi muda," kata Alexander-Arnold kepada situs resmi klub .
"Jika Anda memiliki anak berusia lima atau enam tahun melihat idola mereka bertekuk lutut, membela apa yang mereka yakini dan mampu memengaruhi mereka di usia muda, memberi mereka pesan yang tepat bahwa tidak apa-apa untuk menjadi rasis, setiap orang harus diberi kesempatan yang sama.
“Kalau itu bisa kita tanamkan ke generasi penerus secepatnya, maka semoga generasi penerusnya lebih baik dari yang sekarang. Pendidikan adalah jawabannya.”
Henderson, kapten Liverpool, menjelaskan bagaimana ruang ganti klub adalah mikrokosmos masyarakat dan dia berharap kebersamaan dan persatuan mereka dapat tercermin di dunia yang lebih luas.
"Anda melihat ruang ganti kami, latar belakang dan budaya yang berbeda, agama yang berbeda, namun kami semua melihat satu sama lain sebagai satu kesatuan," jelas Henderson.
"Kami menghormati budaya satu sama lain dan kami sama saja, dan saya pikir jika kami dapat menyinari dunia luar, maka dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik."
Alexander-Arnold dan Henderson berbicara sebagai bagian dari serangkaian acara dan kegiatan klub untuk membantu meningkatkan kesadaran dan mendidik tentang sejarah kulit hitam dan kesetaraan ras.
